Cerita Kulker Mahasiswa

Pada tanggal 29 Juni-1 Juli 2022, Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi Angkatan 2018 melaksanakan kegiatan kuliah kerja. Kuliah kerja ini merupakan program yang setiap tahun akan diadakan oleh mahasiswa teknik bioenergi dan kemurgi ITB. Dalam kuliah kerja ini, mahasiswa akan berkunjung ke beberapa pabrik di berbagai sektor industri. Kegiatan ini dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh mahasiswa teknik bioenergi dan kemurgi ITB mendapatkan gambaran tentang lapangan kerjanya masing-masing. Kuliah Kerja Teknik Bioenergi dan Kemurgi Angkatan 2018 merupakan sebuah kesempatan bagi mahasiswa teknik bioenergi dan kemurgi angkatan 2018 untuk mendapat gambaran akan penerapan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama tiga tahun. Dengan mengetahui lebih dini tentang penerapan ilmu teknik bioenergi dan kemurgi dalam lapangan kerja, mahasiswa teknik bioenergi dan kemurgi diharapkan mendapatkan motivasi belajar yang lebih sehingga dapat belajar secara bersemangat dan kelak menjadi sarjana teknik bioenergi dan kemurgi seutuhnya. Pabrik yang kami kunjungi adalah PT. Indesso Aroma di Banyumas dan PT. Madubaru di Yogyakarta.

Pada hari pertama, Rabu (29 Juni 2022), mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2018 (TB’18) melaksanakan kunjungan industri ke PT Indesso Aroma, Batu Raden, Banyumas dan PT Indesso Aroma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang flavor dan fragrance. Sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan TB’18 sampai di lokasi dan disambut dengan hangat oleh pihak Indesso Aroma. Kami diarahkan menuju ruangan khusus untuk mendapatkan pemaparan mengenai tentang profil perusahaan yang disampaikan oleh Pak Ari. Pemaparan yang dilakukan sangat menarik dan menambah wawasan kami mengenai awal mula berdirinya PT Indesso Aroma, produk yang dihasilkan, hingga proses serta inovasi yang dilakukan oleh PT Indesso Aroma. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai profil perusahaan, kami menuju lantai dua yang menunjukkan informasi-informasi serta contoh dari bahan baku serta produk yang dihasilkan oleh PT Indesso Aroma. Setelah selesai melihat lihat di lantai dua, kami menuju lantai 3 untuk melihat pengaplikasian dari produk-produk yang dihasilkan oleh PT Indesso Aroma, area produksi eugenol dari minyak cengkeh hingga ruangan quality control. Selanjutnya kami diajak berkeliling ke luar ruangan untuk melihat perkebunan yang dimiliki PT Indesso Aroma serta area pengolahan air limbah. Setelah puas berkeliling kami pun diajak menuju rooftop untuk mencicipi tempe mendoan juga menikmati pemandangan alam dan Gunung Slamet.

Pada hari kedua, Kamis (30 Juni 2022), TB’18 berkunjung ke pabrik gula dan pabrik spritus alkohol PT. Madubaru di Bantul, Yogyakarta. Pabrik ini berdiri pada tahun 1955 (konstruksi oleh Jerman Utara). PT. Madubaru mempunyai lahan 6000 Ha ditanami tebu. Proses yang terjadi pada pabrik ini dimulai dari pengolahan tebu dengan penimbangan dan pengukuran kadar gula. Jika tebu kadar gulanya tinggi maka dibawa ke pabrik gula, namun ketika kadar gulanya sedikit dibawa ke pabrik spritus alkohol. Untuk menuju kawasan pabrik, pengunjung dibawa melalui kereta rekreasi. Penjelasan proses ketika di dalam pabrik disampaikan oleh Pak Suryo Budi. Kami diajak berkeliling pabrik gula dan pabrik spritus. Kami berkunjung ke pabrik gula terlebih dahulu. Di pabrik gula, gula akan mengalami proses pemerahan untuk memisahkan nira dengan ampasnya. Kemudian nira akan mengalami proses pemurnian dengan sistem sulfitasi alkalit kontinyu. Nira kotor dari penampungan akan dihisap oleh silinder diputar, untuk kondisi vakum rendah didapat filtrat kotor, sedangkan untuk vakum tinggi didapat filtrat bersih. Nira jernih kemudian akan dipanaskan sampai temperatur 100-105 C. Proses selanjutnya adalah penguapan nira yang bertujuan untuk menguapkan sejumlah besar air yang terkandung dalam nira encer sehingga diperoleh nira kental. Kemudian, nira kental akan mengalami proses kristalisasi untuk memudahkan proses penyimpanan dan pemisahan gula kotor pada bagian pemutaran. Proses terakhir adalah proses pemutaran menggunakan gaya sentrifugal yang bertujuan untuk memisahkan gula dan larutannya.

Selanjutnya kami diajak untuk berkeliling di pabrik spritus. Pada pabrik spritus, proses awal pembuatan spritus adalah pemasakan yang meliputi proses pengenceran penambahan asam dan zat-zat makanan. Tetes yang berasal dari PG Madukismo masih sangat pekat sehingga perlu diencerkan untuk memperoleh kadar gula yang optimum. Proses selanjutnya adalah proses pembibitan menggunakan sel Saccharomyces cerevisiae. Selanjutnya adalah proses peragian (fermentasi) atau proses fermentasi alkohol dalam kondisi anaerob hingga diharapkan sel yeast dapat melakukan peragian yang akan mengubah molase yang mengandung gula menjadi alkohol. Proses terakhir adalah proses penyulingan atau distilasi yang bertujuan untuk memisahkan campuran melalui beda titik didihnya. Selesar berkeliling di pabrik gula dan pabrik spritus, kami mencoba salah satu produk dari PT. Madubaru yaitu hand sanitizer dengan berbagai varian seperti kopi, original, mangga, melon, dan mentimun.

You may also like...

Leave a Reply